Assalamualaikum sobat, semoga sobat semua yang membaca blog ini diberikan kesehatan dan rizki yang melimpah, Aamiin ya robbal 'alamiin.
Mungkin sobat semua ada yang sedang membangun rumah, atau berencana membangun rumah, saya ada sedikit tips untuk sobat semua berdasarkan pengalaman saya dalam membangun rumah.
Tipsnya adalah :
1. Tentukan Budgetnya
Mungkin ada yang bertanya, kenapa menentukan budget terlebih dahulu, padahal belum ada desainnya. Nah, jika prioritas anda adalah harga murah, maka dari awal harus sudah ditentukan batasannya terlebih dahulu. Budget pembangunan rumah bisa ditentukan dari kemampuan anda secara finansial.
Kategori murah itu bisa dilihat dari biaya per meter perseginya tidak lebih dari Rp. 1,500,000 /m2.
2. Tentukan Desainnya
Buatlah desain terlebih dahulu menyesuaikan budgetnya. Misal anda sudah punya tanah, dan anda menyediakan biaya hanya 50 juta rupiah, maka luas rumah anda adalah maksimal 33 m2.
Atau bisa juga dibalik, misal anda ingin rumah agak luas, punya tanah ukuran standar kapling yang biasanya ukuran 6 x 12 m, maka desainlah rumah anda dengan maksimal biaya 108 Juta rupiah.
Desain bisa digambar sendiri kalau bisa, atau bisa minta tolong teman, bisa juga browsing di internet banyak, menyesuaikan dengan luasan yang anda inginkan.
Hindari desain partisi yang banyak tekukan, sekat-sekat dinding yang tidak perlu sebaiknya tidak usah dibuat. Yang terpenting dinding perimeter / dinding terluar, dinding kamar mandi dan dinding kamar tidur. Untuk pembatas ruangan lain bisa diakali dengan perabot ruangan atau biarkan saja terbuka.
Perbanyak lubang angin dan lubang cahaya agar sebisa mungkin tata udara dan tata cahayanya alami, tapi tetap harus diperhatikan keamanan serta kenyamanannya. Hal ini agar tidak perlu menggunakan AC dan boros listrik.
3. Tentukan Specknya
Selanjutnya tentukan spesifikasi material yang akan dipakai. Bisa survey dulu ke toko bangunan terdekat, bisa browsing di toko online. Cari material yang murah dan hitung kebutuhannya agar masuk budget. Biaya untuk beli material tidak boleh lebih dari 60% total budget yang ditentukan. Jika anda pingin speck tinggi tapi harganya mahal, opsi untuk membeli material bekas juga perlu anda lakukan.
Anda bisa beli pintu bekas, genteng bekas, closet bekas dll. Di tempat loak / toko barang-barang bekas banyak sekali anda bisa dapatkan dengan harga 50% lebih murah daripada material baru.
4. Pilih Tukang Yang Kompeten
Berdasarkan penelitian di berbagai jurnal dan pengalaman saya di proyek, bahwa 30% pemborosan biaya konstruksi itu diakibatkan oleh :
- mistake (kesalahan yang sering muncul yaitu : salah pasang, salah baca gambar, salah metode dll)
- delay (yang sering terjadi adalah : material terlambat datang sehingga tenaga kerja menganggur, atau pekerja terlalu sering buang-buang waktu dengan nongkrong, ngopi, ngrokok dll)
- miskomunikasi (komunikasi tidak berjalan dengan baik antara pemberi kerja dengan penyedia jasa, misal diperintahkan tidak usah dicat, tapi pekerja justru mengerjakan sebaliknya. Hal ini sering terjadi yang dampaknya adalah pemborosan)
Maka untuk mengantisipasi hal tersebut di atas, sebaiknya cari tukang yang punya komitmen tinggi, kompeten dan sanggup bekerja dengan sistem borongan.
Kalau anda orangnya tidak tegaan, tidak begitu faham terhadap bangunan, jangan mempekerjakan tukang dengan sistem harian. Yang sering terjadi di masyarakat umum adalah bahwa biaya tukang lebih mahal daripada biaya material. Padahal standarnya biaya upah itu tidak boleh lebih dari 40% total biaya.
Sistem borong sudah lazim dipakai, meskipun tiap daerah harganya beda-beda. Di Jawa Tengah harga borong per meter persegi berkisar antara Rp. 500,000 - Rp. 750,000. Itu adalah patokan upah rumah murah yang lingkup pekerjaannya dari pondasi sampai dengan serah terima kunci.
Jangan lupa buatkan kontrak, tanda tangan bersama antara pemilik rumah dengan mandor / kepala tukang, meskipun itu tetangga atau saudara anda, alangkah baiknya lingkup pekerjaan, hak dan kewajiban kedua belah pihak harus sepakat di awal.
5. Ikat Harga Material Agar Tidak Naik
Sebaiknya anda membuat kesepakatan dengan toko bangunan yang sudah dipilih, agar harganya tidak naik. Bisa dibuat semacam kontrak, misal perlu DP lebih baik anda berikan untuk memastikan bahwa harganya tetap.
Yang perlu dikunci adalah harga material mayor, seperti besi, semen, bata, wiremesh, bondex dan material yang memang tidak bisa diganti dengan alternatif lain.
6. Tetapkan Waktu Pelaksanaannya
Harus ada target waktu yang jelas. Misal anggaran biaya anda sudah terkumpul semua, harus memberikan target waktu kepada tukang, misal 4 bulan harus selesai tuntas.
Jika anggaran biaya anda belum terkumpul semua, maka perlu direncanakan tahapan pekerjaannya mengikuti biaya yang tersedia.
Dibuat beberapa tahapan, dan itu sudah dibicarakan sejak awal kepada tukang yang akan mengerjakannya.
Tahapan-tahapan itu misalnya :
Tahap 1 Pekerjaan pondasi dan urugan tanah
Tahap 2 Pekerjaan struktur dan pemasangan dinding
Tahap 3 Pekerjaan atap
Tahap 4 Pekerjaan MEP dan Finishing
7. Evaluasi Biaya Yang Keluar
Setiap belanja material maupun pembayaran tukang harus dicatat. Buatlah laporan sederhana untuk membandingkan antara rencana dan realisasi. Evaluasi ini setidaknya seminggu sekali, agar setiap ada hal yang tidak sesuai dengan rencana dapat diantisipasi dan dicarikan solusi secepatnya.
Jangan dibiarkan mengalir begitu saja, tidak adanya evaluasi secara periodik akan berakibat penyesalan di akhir. Jangan sampai anggaran biaya sudah habis, tapi pekerjaan yang direncanakan belum selesai.
Demikian tips dari saya, semoga bermanfaat, anda juga bisa mengunjungi channel youtube saya di sini